PENETAPAN KADAR ACETOSAL SECARA
ALKALIMETRI
I.
TUJUAN
Untuk menentukan kadar asetosal dalam serbuk secara
alkalimetri.
II.
METODE
Alkalimetri.
III.
REAKSI
KIMIA
A. Standarisasi
Na2B4O7.10H2O
+ HCl → 4H3BO3 + 2NaCl + 3H2O
Na2B4O7.10H2O
+ 2 NaOH → 4 Na2BO4 + 11 H2O
B. PK
Sampel














![]() |
IV.
DASAR
TEORI
Asetosal C6H8O4,BM
= 180,16







·
Pemerian : Hablur putih , umumnya
seperti jarum dan tidak bau
·
Fungsi : analgesik ,antipiretik
·
Syarat ; kadar asetosal tidak kurang
dari 95% dan tidak lebih dari 105% dari jumlah yang tertera pada etiket.
V.
PRINSIP
Penetralan
(asam basa)
VI.
REAKSI
KULITATIF
A.
Organoleptis
·
Warna : putih
·
Bau : tidak berbau
·
Bentuk : tablet
·
Rasa : agak asam
B.
Identifikasi
·
Zat + FeCl3 →dipnaskan violet
+ HCl 2 N →violet hilang
·
Zat + HCl → ↓putih
·
Zat + methanol + H2SO4
→ ↓putih
VII.
ALAT
DAN BAHAN
-
ALAT
·
Buret
·
Beaker
glass
·
Labu
takar
·
Erlenmayer
·
Corong kaca
|
·
Pipet
tetes
·
Bouble
plate
|
-
BAHAN
·
Sampel
asetosal (10 tablet)
·
Na2B4O7
0,1 N
·
HCl
0,1 N
|
·
NaOH
0,1 N
·
Ind
PP,Fenol Red, MR
·
aquadest bebas CO2
|
VIII.
PROSEDUR
A.
Standarisasi baku 2o ( HCl)
dengan baku 1o (Na2B4O7)
1.
Pipet 10,0 ml Na2B4O7
dimasukkan dalam erlenmayer
2.
Ditambah 2-3 tetes indicator MR/MO
3.
Dititrasi dengan HCl dari warna kuning
sampai merah
4.
Catat volume HCl , triplo
5.
Standarisasi NaOH dengan H2C2O4
6.
Pipet 10 ml H2C2O4
, dimasukkan dalam erlenmayer
7.
Ditambah 2-3 tetes indicator pp
8.
Dititrasi dengan NaOH dari tidak
berwarna menjadi merah muda konstan
9.
Catat volume NaOH , triplo
B.
Titrasi blangko
1.
Isi buret 50 ml NaOH 0,1 N dan masukan
30 ml kedalam erlenmayer
2.
Ditutup dengan corong kaca yang telah
disumbat kapas
3.
Dididihkan diatas kompor listrik setelah
mendidih hitung 15 menit angkat
4.
Bilas dengan aquadest bebas CO2
melalui corong kaca dan dinginkan dinding erlenmayer
5.
Ditambah indicator fenol red 2-3 tetes
6.
Dititrasi dengan HCl 0,1 N dari warna
merah menjadi kuning pucat
7.
catat volume HCl , Triplo
C.
Penetapan Kadar sampel
1.
Timbang seksama ± 100 mg sampel , msukan
dalam erlenmayer
2.
Ditambah 30 ml NaOH melalui buret
3.
Ditutup dengan corong kaca yang telah
disumbat kapas
4.
Dididihkan diatas kompor listrik setelah
mendidih hitung 15 menit angkat
5.
Bilas dengan aquadest bebas CO2
melalui corong kaca dan dinginkan dinding erlenmayer
6.
Ditambah indicator fenol red 2-3 tetes
7.
Dititrasi dengan HCl 0,1 N dari warna
merah menjadi kuning pucat
8.
catat volume HCl , Triplo
Kesetaraan
: 1 ml NaOH 0,5 N ̴ 45,04 mg/asetosal
D.
Penetapan kadar saampel dengen Blanko
Kadar
:

IX.
PEMBUATAN
REAGENT
A.
Pembuatan baku H2C2O4
. 2H2O 0,1 N 50 ml
Gram = 

Penimbangan
:
KT
+ zat : 0,6133 gram
KT
+ sisa : 0,2707 gram
Zat
:
0,3429 gram
Koreksi
Kadar :

Cara
; timbang seksama ± 0,3152 gram asam oksalat masukkan dalam labu ukur 50 ml
,ditambah aquadest ad tanda ,kocok homogeny
B.
Pembuatan Na2B4O7
0,1 N 50 ml
Gram
= 

Penimbangan
:
KT + zat : 1,2637 gram
KT + sisa : 0,2965 gram
Zat :
0,9672 gram
Koreksi
Kadar :

Cara
; timbang seksama ± 0,3152 gram Na2B4O7
masukkan dalam labu ukur 50 ml ,ditambah aquadest ad tanda ,kocok homogeny
C.
Pembuatan HCl 0,1 N 1000 ml
(VN)
1 = (VN)2
11,3
. V1 = 0,1 . 1000
V1 = 8,849 ml
Cara
: pipet HCl ± 8,894 ml masukkan dalam beaker glass,ditambah dengan aquadest ad
1000 ml aduk ad homogeny
D.
Pembuatan NaOH 0,1 N 1000ml
Gram = 

Penimbangan :
KT + zat : 18,7838 gram
KT + sisa : 14,5947 gram
Zat :
4,1891 gram
Cara ; timbang seksama ± 4 gram NaOH
masukkan dalam beaker glass,ditambah aquadest ad 1000 ml ,kocok homogeny
X.
DATA
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
A.
Keseragaman bobot
Bobot
10 tablet : 1,7806 gram
ẋ = 

` Data penimbangan tablet
NO.
|
ZAT
|
NO.
|
ZAT
|
1.
|
0,185
|
6.
|
0,1825
|
2.
|
0,217
|
7.
|
0,1898
|
3.
|
0,1872
|
8.
|
0,1785
|
4.
|
0,1546
|
9.
|
0,174
|
5.
|
0,1873
|
10.
|
0,172
|
Jumlah =
1,8279 gram
ẋ
= 

B.
Penimbangan Sampel
Sampel
|
KT+
zat
|
KT
+ sisa
|
Zat
|
I
|
0,3970 gram
|
0,2878 gram
|
0,1092 gram →
109,2 mg
|
II
|
0,3943gram
|
0,2925 gram
|
0,1018 gram →
101,8mg
|
C.
Standarisasi H2C2O4 dengan NaOH
Titrasi
|
Vol.
H2C2O4 ( ml )
|
Vol.
NaOH ( ml)
|
I
|
10,0
|
10,3
|
II
|
10,0
|
10,3
|
III
|
10,0
|
10,4
|
Volume rata – rata = 

(VN) H2C2O4
= (VN) NaOH
10 . 0,1007 = 10,3 . N NaOH
N NaOH = 0,1055 N
D.
Standarisasi baku 2o ( HCl)
dengan baku 1o (Na2B4O7)
Titrasi
|
Vol
Na2B4O7 (ml)
|
Vol.
HCl ( ml)
|
I
|
10,0
|
13,5
|
II
|
10,0
|
14
|
III
|
10,0
|
13,9
|
Volume rata rata = 

Kadar baku HCl
(VN ) borax = (VN ) HCl
10
. 0,1014 = 13,8 . N HCl
N HCl
= 0,0734 N
E.
Titrasi blanko
Titrasi
|
Vol.
HCl (ml)
|
I
|
39
|
F.
Penetapan kadar sampel
Titrasi
|
Sampel
(mg)
|
Vol
. HCl (ml)
|
I
|
109,2
|
31,5
|
II
|
101,8
|
30,0
|
G.
Penetapan Kadar sampel dengan blanko
Kadar :

·
Kadar Sp I = 

=

·
Kadar Sp II = 

=

·
Kadar rata - rata = 

=

XI.
PEMBAHASAN
Syarat kadar asetosal ± 80
mg/tab dari kadar yang tertera pada etiket ,kadar yang diperoleh tidak memenuhi
syarat FI . Kadar sampel tidak memenuhi syarat dikarenakan penimbangan sampel
tidak tepat , tidak sesuai yang tertera pada penetapan kadar asetosak di FI dan
pengamatan pada saat titik akhir titrasi tidak teliti.
XII.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diperoleh
kadar asetosal adalah 136,444 mg/tab ,jadi kadar yang didapat tidak memenuhi
syarat seperti yang tertera pada etiket (±80 mg/tab ).